Monday 16 March 2015

Tingginya Harga Orang Beriman

Allah membeli mereka orang-orang yang beriman dengan harga yang lebih tinggi. Karena, harga untuk menjadi orang yang beriman itupun, mahal dan memerlukan perjuangan yang berat sekali.
Untuk mendapatkan emas yang murni saja, maka emas itu harus dibakar dengan panas yang tinggi, begitu pula untuk mendapatkan baja, maka harus dilebur dulu dalam api yang sangat panas. 
Begitu juga keimanan. Allah berfirman didalam al-qur'an surat al-ankabut ayat 2 yang artinya :
"Apakah manusia menyangka akan dibiarkan begitu saja berkata : "kami beriman", padahal mereka belum diuji. Sungguh kami telah menguji orang-orang sebelummu"
Ayat diatas menandakan, betapa nilai sebuah keimanan itu mahal sekali harganya. Sehingga Allah tidak membiarkan orang-orang yang mengaku beriman begitu saja.
Keimanan bukan hanya pengakuan lisan yang biasa berbohong. Oleh karena itu, perlu diuji dengan ujian-ujian yang bisa jadi memerlukan pengorbanan kita, baik harta maupun jiwa itu sendiri.
Dialah Abu Bakar Ash-Shidiq RA. yang berani berkorban dengan harta dan jiwanya. Oleh karenanya tidak heran, ketika Rasulullah SAW memerlukan dana untuk perjuangan membela Agama Allah, dengan spontan Abu Bakar menginfaqkan semua hartanya untuk dipakai dalam perjuangan dijalan Allah, dan beliau juga dikenal paling teguh dalam islam, beliau juga orang yang mula-mula memenuhi seruan Nabi SAW dari kalangan orang-orang dewasa. Beliau adalah Khalifah dalam islam pengganti Rasulullah SAW sesudah beliau tiada, dan beliaulah orang yang diseru pada hari kiamat dari semua pintu syurga yang berjumlah delapan buah sebagaimana kita ketahui semuanya. Oleh karenanya Nabi SAW besabda, "Seandainya keimanan Abu Bakar itu ditimbang dengan keimanan seluruh manusia selain para Nabi, maka tentu keimanan Abu Bakar akan lebih berat." Begitu juga dengan sahabat-sahabat Nabi SAW yang lain, seperti Umar bin khottob, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan sahabat-sahabat yang lain, mereka semua adalah orang-orang yang berani membeli keimanannya dengan harga yang mahal dan tinggi sekali.
Ataupun kalau kita mau melihat bagaimana bagaimana keimanan orang yang baru masuk islam (muallaf), serta ketika keimanannya telah ditanamkan dalam qalbunya dan merekapun masuk islam. Merekapun berani mengatakan kepada keluarga, sahabat, dan kerabatnya bahwa dirinya telah masuk islam. Namun, apa yang terjadi pada diri mereka??? mereka diusir dari keluarganya, disiksa, diintimidasi, dilepas dari kemewahan hidupnya dan bahkan sampai mau dibunuh bahkan dibunuh. Akan tetapi, mereka tetap tegar dengan keimanannya, sehingga sampai-sampai kitapun yang keislamannya dimulai sejak lahir, bisa jadi kalah dengan mereka.
Itulah harga sebuah keimanan. Sehingga, orang-orang yang mau membelinya pun, harus benar-benar siap luar dalam.
Adanya suatu cobaan bagi orang yang beriman merupakan suatu kepastian yang mengandung tujuan dan hikmah. Diantara beberapa tujuan dan hikmahnya adalah sebagai berikut :
a. Untuk membersihkan barisan mukmin dari mereka yang hanya mengaku-ngaku beriman. Mereka adalah orang-orang munafik dan orang-orang yang dalam hatinya terdapat penyakit. Maka dengan adanya ujian, akan nampak siapa yang ikhlas setia dan yang tidak, seperti terujinya emas murni dan emitasi melalui pembakaran.[1]
b. Mendidik kaum beriman mengasah permata iman dan menjernihkan hati, sehingga keimanan mereka akan menjadi matang dan kuat guna selalu mendekatkan diri kepada Allah, bukan sebaliknya akan putus asa dan prustasi. Yang pada akhirnya mereka akan selalu mendapat rahmat dan petunjuk dari Allah SWT. [2]
c. Meningkatkan derajat dan kedudukan orang-orang beriman disisi Allah SWT. Karena dengan ujian dan cobaan yang beraneka ragam, Allah SWT meninggikan derajat dan kedudukan, melipat gandakan pahala, dan menghapus dosa-dosa. Hal ini seperti yang disabdakan Nabi SAW. "Tidaklah seorang muslim menderita karena kesedihan, kedukaan, kesusahan, kepayahan, kena penyakit, sampai gangguan duri yang menusuk kedalam tubuhnya, kecuali dengan itu Allah mengampuni dosa-dosanya” (H.R. Bukhari)
Cobaan dan ujian pasti datang pada siapapun, tinggal bagaimana menyikapinya. Yang pasti setiap orang yang mendapat ujian dan cobaan, dengan usaha yang optimal dan selalu menjalankan segala perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya, maka niscaya Allah akan memberikan jalan keluar dan pertolongan-Nya. QS. Al-Baqarah ayat 286



[1] Q.S. Al-Mukmin ayat 179 dan Al-Ankabut ayat 10-11 serta Al-Hajj ayat 11
[2] Q.S. AL-Baqarah ayat 155-157


No comments:

Post a Comment