Tertanamnya keimanan dalam hati akan melahirkan tata nilai
ketuhanan (rabbaniyyah), yaitu tata nilai yang dijiwai oleh kesadaran bahwa
hidup ini berasal dari Allah SWT dan hanya kembali kepada-Nya. Dan tentunya
tata nilai ketuhanan itu dapat digapai dengan tumbuhnya keyaqinan dalam hati
tentang Kemaha-Tunggalan Allah SWT. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dialah penguasa
segala yang ada, dan Dia pula pengatur semua ciptaan-Nya.
Bila kita mau merujuk pada al-Qur'an sekilas penjelasan seputar
iman, maka kita akan dapat temukan banyak ayat-ayat yang membicarakan
karakteristik orang yang beriman (mu'min), seperti dalam surat al-Anfal ayat 2
: yang artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah
mereka yang apabila disebut nama Allah, maka bergetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya maka mereka semakin
bertambah iman, dan kepada Tuhannyalah mereka pasrah".
Dalam ayat lain juga dijelaskan tentang karakteristik orang yang
beriman yaitu al-Qur'an surat al-Mu'minun ayat 1-5 : "Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam
shalatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang tidak berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat serta orang-orang
yang menjaga kemaluannya"
Dari penjelasan dua ayat tersebut diatas sehingga dapat diketahui
bahwa iman itu bisa bertambah dan bisa pula berkurang. Bertambahnya iman adalah
dengan ketaatan-ketaatan kita, serta berkurangnya iman adalah dengan
kemaksiatan-kemaksiatan yang kita lakukan. Bertambahnya iman hingga mencapai
tingkat tidak terhingga, dan berkurangnya iman hingga habis tidak tersisa.
No comments:
Post a Comment