Nihilisme berasal dari bahasa Latin yang berarti Nothing
atau tidak ada. Sebuah doktrin yang tidak mengakui validitas alternatif yang
positif. Istilah Nihilisme ini diperkenalkan oleh Ivan Turgeniev pada tahun
1862 di Rusia.
Doktrin atau faham ajaran tentang Nihilisme tersebut
sebenarnya sudah ada semenjak zaman Yunani Kuno, yaitu pada pandangan Georgias
(483-360 SM) yang memberikan tiga proposisi tentang realitas. Pertama, Tidak
ada sesuatupun yang eksis. Atau dengan kata lain realitas itu sebenarnya tidak
ada.
Bahkan seorang Zeno pun pernah sampai pada kesimpulan bahwa
hasil pemikiran itu selalu tiba pada paradoks. Dimana kita harus menyatakan
realitas itu tunggal dan banyak, terbatas dan tak terbatas, dicipta dan tak
dicipta. Dan karena kontradiksi tidak dapat diterima, maka pemikiran lebih baik
tidak menyatakan apa-apa tentang realitas. Kedua, bila
sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui. Ini disebabkan oleh penginderaan itu
tidak dapat dipercaya, penginderaan itu sumber ilusi. Akal juga tidak mampu
meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini karena kita telah dikungkung
oleh dilema subyektif. Kita berfikir sesuai kemauan ide kita, yang kita
terapkan pada fenomena. Ketiga, Sekalipun
realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beri tahukan pada
orang lain.
No comments:
Post a Comment