Paham ini berpandangan
bahwa segala macam bentuk merupakan kenyataan. pluralisme bertolak dari
keseluruhan dan mengakui bahwa segala macam bentuk itu semuanya adalah nyata
(hakiki).[1].
Pluralisme dalam Dictionary of Philosophy and Religion dikatakan
sebagai faham yang menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur,
lebih dari satu atau dua entitas.
Tokoh aliran ini pada masa
Yunani Kuno adalah Anaxagoras dan Empedocles yang menyatakan bahwa substansi
yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 4 Unsur, yaitu tanah, air, api dan
udara.[2] Tokoh
modern dalam aliran ini adalah William James (1842-1910 M), kelahiran New York
dan terkenal sebagai seorang Psikolog dan Filosof Amerika. Dalam bukunya The
Meaning of Truth James mengemukakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak,
yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, lepas dari akal
yang mengenal. Sebab pengalaman kita berjalan terus, dan segala yang kita
anggap benar dalam perkembangan pengalaman itu, senantiasa berubah, karena
dalam praktiknya, apa yang kita anggap benar, dapat dikoreksi oleh pengalaman
berikutnya. Oleh karena itu, tiada kebenaran yang mutlak, yang ada adalah
kebenaran-kebenaran, yaitu apa yang benar dalam pengalaman-pengalaman Khusus, yang
setiap kali dapat diubah oleh pengalaman berikutnya.[3] Dunia
bukanlah suatu Universum, melainkan suatu Multi-Versum.
Dunia adalah suatu dunia yang terdiri dari banyak hal yang beraneka ragam atau
pluralis.
[2] William L. Reese, Dictionary of Philosophy and
Religion, Eastern and Western Thought, New York : Humaniti Books, 1996, hal
591
No comments:
Post a Comment