Suatu konsep akan mudah dinilai
apabila diterjemahkan ke dalam indikator angka untuk mendapatkan kualitas yang
diharapkan. Kualitas tersebut tergantung dari indikator-indikator yang
dikembangkan. Kualitas itu bersifat dinamis sesuai dengan konsep yang
dikembangkan atau standar yang ditetapkan. Dalam menciptakan suatu kualitas
harus ada logika atau komponen yang selanjutnya dibuat menjadi dimensi dan
dijabarkan dalam indicator.
Siklus pengembangan system terdiri
dari : Analysis, Disain, pengembangan system (development), penerapan
(implementation) dan maintenance. Analisis adalah memisahkan system atau
unsur-unsurnya untuk menjelaskan bagaimana system bekerja. Dalam konteks SDLC, Disain
yaitu desain logika yang tidak perlu mempertimbangkan perangkat lunak serta
tidak perlu mempertimbangkan prosedur mana yang tidak otomatis atau manual.
Pengembangan system terdiri dari pengembangan program perangkat lunak dan
melengkapi peralatan yang diperlukan. Penerapan merupakan fase yang sangat
kritis karena memerlukan penetapan waktu secara hati-hati dan koordinasi dengan
seluruh partisipan proyek. Sedangkan maintenance yaitu proses yang mendukung
system setelah implementasi.
Keunggulan terdiri dari dua macam,
yaitu keunggulan komfaratif dan keunggulan kompetitif. Keunggulan komparatif
yaitu keunggulan yang bersumber dari bawaan atau alamiah tanpa campur tangan
manusia dan teknologi. Sedangkan keunggulan kompetitif yaitu keunggulan yang
berdasarkan kualitas, dimana keunggulan tersebut merupakan hasil rekayasa atau
kerjanyata manusia maupun dengan menggunakan teknologi.
Dalam daya saing sekolah, maka
yang harus dikedepan adalah keunggulan, baik keunggulan komfaratif maupun
keunggulan kompetitif. Keunggulan tersebut dapat tercipta apabila ada
lingkungan organisasi pendidikan yang yerdiri dari lingkungan internal dan
lingkungan eksternal. Lingkungan internal adalah factor-faktor yang
mempengaruhi eksistensi dan kinerja organisasi pendidikan, unsurnya : SDM,
Struktur, proses, termasuk prosedur. Sedangkan lingkungan eksternal terdiri
dari pemerintah, masarakat, dan sekolah pesaing. Pesaing itu adalah mitra,
jangan sesekali ingin mematikan pesaing. Apabila ingin bersaing maka harus
mendapatkan informasi pesaing, baik kekuatan maupun kelemahannya dan kekuatan
diri.
Adapun unsur-unsur untuk
menciptakan keuungulan dalam bersaing bagi lemabaga pendidikan yaitu : program
baru, kualitas pengelola, pelayanan baru, efisiensi, hubungan antar lendik dan
masyarakat, outsourcing (mencari orang luar untuk membantu), membangun citra
lembaga, operasi bersama atau kemitraan (joint operation), dan aliansi
strategis (strategy alliance) yaitu ikut dalam perhimpunan atau organisasi
tertentu yang akan mamajukan pendidikan.
No comments:
Post a Comment